Apakah Kandungan Antioksidan Ubi Jalar Ungu Menurun karena Pengolahan?

Kandungan antioksidan ubi jalar ungu akan menurun setelah mengalami pengolahan menggunakan panas, mengutip penelitian dari Nida El Husna, Melly Novita, Syarifah Rohaya dari Jurusan Teknologi hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Namun demikian, tingkat penurunan antosianin (nama antioksidan dalam ubi jalar ungu) bervariasi. Tergantung jenis pengolahan yang digunakan. Penelitian berjudul Kandungan Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar dan Produk Olahannya ini mengkaji kandungan antioksidan pada 4 macam olahan ubi jalar ungu diantaranya tepung ubi jalar ungu, keripik ubi jalar ungu, ubi jalar ungu kukus, ubi jalar ungu rebus, dan ubi jalar ungu goreng. 

Hasil penelitian menunjukkan penurunan kandungan antioksidan pada olahan ubi jalar ungu relatif terhadap kontrol (ubi jalar ungu segar). Ubi jalar ungu yang digunakan diperoleh dari hasil panen Desa Saree Kecamatan Leumbah Seulawah Kabupaten Aceh. 

Bila diurutkan penurunan penurunan kandungan antioksidan berbagai olahan ubi jalar ungu (varietas ubi jalar ungu muda dan pekat) dari tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut :

1. % Penurunan kadar antioksidan pada keripik ubi ungu muda 88,47% 
% Penurunan kadar antioksidan pada keripik ubi ungu pekat 95,21%

2. % Penurunan kadar antosianin pada tepung ubi ungu muda 86,95% 
% Penurunan kadar antosianin pada tepung ubi ungu pekat 78,45%

3. % Penurunan kadar antioksidan pada ubi ungu muda goreng 60,68%
% Penurunan kadar antioksidan pada ubi ungu pekat goreng 43,11%

4. % Penurunan kadar antioksidan pada ubi ungu muda rebus 46,81 % 
Penurunan kadar antioksidan pada ubi ungu pekat rebus 71,18%

5. % Penurunan kadar antioksidan pada ubi ungu muda kukus 42,16 %
% Penurunan kadar antioksidan pada ubi ungu pekat kukus 34,14%

Dari sini diketahui, pengolahan keripik ubi jalar ungu menyebabkan penurunan kandungan antioksidan yang terbesar. Sementara pengukusan paling mampu menjaga kandungan antioksidan ubi jalar ungu. 

Penjelasannya, dalam membuat keripik ubi jalar ungu, digunakan suhu tinggi yaitu suhu didih minyak (177 derajat Celcius – 221 derajat Celcius) dan ukuran bahan yang sangat tipis. Karena ukuran bahan tipis, maka suhu bagian dalam ubi jalar ungu mendekati suhu didih minyak dan menyebabkan kerusakan antioksidan. 

Pada proses pengukusan, penurunan kandungan ubi jalar ungu paling kecil. Antosianin sifatnya larut air. Namun kontak antara ubi jalar ungu dan air relatif lebih kecil dibandingkan bila ubi jalar ungu direbus. Disamping itu, efek kerusakan akibat panas juga kecil karena suhu bagian dalam ubi jalar ungu hanya mencapai 70 derajat Celcius selama pengukusan.

Sumber :
Nida El Husna, Melly Novita, Syarifah Rohaya, 2013. Kandungan Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar dan Produk Olahannya. Agritech, Vol. 33, No. 3, Agustus 2013 diakses dari website https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9551


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Gula Pasir Dipanaskan Berubah Menjadi Cokelat?

Mengapa Santan Pecah Ketika Dipanaskan?

Apa Beda Susu Pasteurisasi dan Susu UHT?