Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Apakah Kandungan Antioksidan Ubi Jalar Ungu Menurun karena Pengolahan?

Kandungan antioksidan ubi jalar ungu akan menurun setelah mengalami pengolahan menggunakan panas, mengutip penelitian dari Nida El Husna, Melly Novita, Syarifah Rohaya dari Jurusan Teknologi hasil Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Namun demikian, tingkat penurunan antosianin (nama antioksidan dalam ubi jalar ungu) bervariasi. Tergantung jenis pengolahan yang digunakan. Penelitian berjudul  Kandungan Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar dan Produk Olahannya ini mengkaji kandungan antioksidan pada 4 macam olahan ubi jalar ungu diantaranya  tepung ubi jalar ungu, keripik ubi jalar ungu, ubi jalar ungu kukus, ubi jalar ungu rebus, dan ubi jalar ungu goreng.  Hasil penelitian menunjukkan penurunan kandungan antioksidan pada olahan ubi jalar ungu relatif terhadap kontrol (ubi jalar ungu segar). Ubi jalar ungu yang digunakan diperoleh dari hasil panen Desa Saree Kecamatan Leumbah Seulawah Kabupaten Aceh.  Bila diurutkan...

Apa Saja yang Bisa Dijadikan Pengawet Alami?

Informasi dalam artikel Kutu Pangan kali ini mengutip tulisan penelitian Ibu Ria Mariana Mustafa (dari Institut Pertanian Bogor) yang berjudul Studi Efektivitas Bahan Pengawet Alami dalam Pengawetan Tahu. Beliau menggunakan beberapa bahan alami sebagai pengawet tahu diantaranya kunyit, bawang putih, biji pala, kayu manis, garam, dan jeruk nipis. Bila ada teman-teman yang mengetahui ragam pengawet alami lainnya, kasih tahu kita ya. Melalui kolom komentar dibawah ini 💓 1. Kunyit  Kunyit merupakan jenis rempah-rempah yang bersifat bakterisidal terhadap bakteri gram positif. Bakterisidal berarti memiliki kemampuan membunuh bakteri. Diantara bakteri gram positif yang dimaksud antara lain Lactobacillus fermentum, Lactobacillus bulgaricus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Bacillus megaterium. Jumlah senyawa yang bersifat bakterisidal diduga lebih dari satu. Salah satu yang terkenal adalah kurkumin yang merupakan senyawa fenol. Terdiri dari 2 cincin fenol simetris dan dihubungk...

Apa Beda Teh Oolong dan Teh Hitam?

Salah satu hal mendasari perbedaan teh oolong dan teh hitam adalah lama fermentasi. Fermentasi teh tidak menggunakan enzim tambahan (dari mikroorganisme), melainkan dengan enzim yang sudah ada dalam daun teh itu sendiri. Enzim polifenol oksidase yang dimaksud berperan membantu proses oksidasi katekin menjadi theaflavin dan thearubigin. Pengolahan teh hitam melibatkan fermentasi penuh sementara teh oolong fermentasi sebagian . Bisa dikatakan waktu fermentasi teh hitam lebih lama dibanding teh oolong. Akibatnya kadar katekin dalam teh sesudah fermentasi juga berbeda diantara keduanya. Katekin sendiri adalah senyawa antioksidan turunan polifenol. Semakin banyak katekin yang dioksidasi menjadi theaflavin dan thearubigin, maka kadarnya makin berkurang. Lamanya waktu fermentasi berbanding lurus dengan penurunan antioksidan katekin. Jadi, itulah sebabnya teh oolong mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan teh hitam.  Ciri khas katekin lainnya ialah dapat larut air dan ...

Bagaimana Cara Menyimpan Bahan Pangan yang Baik?

Bicara bahan pangan berarti bicara hasil pertanian, perkebunan, atau peternakan yang belum diolah ya. Alias masih mentah. Ternyata ada beberapa hal yang kudu diperhatikan baik dalam aspek sarana penyimpanan, suhu dan waktu. Mengutip tulisan dalam skripsi Bu Jenita Sari BR Sinuhaji (2011) dari Institut Pertanian Bogor, ada beberapa ketentuan penyimpanan bahan pangan yang baik (ditinjau dari keamanan pangan). a. Aspek Tempat Penyimpanan Pangan 1. Bahan makanan dan bahan pangan tidak boleh dicampur 2. Jarak makanan dengan lantai 15 cm 3. Jarak makanan dengan dinding 5 cm 4. Jarak makanan dengan langit-langit 60 cm b. Aspek Dimensi Bahan Pangan Ketebalan bahan yang disimpan tidak lebih dari 10 cm c. Aspek Lingkungan Penyimpanan Kelembaban ruang penyimpanan diusahakan berkisar 80 - 90%. Pengaturan suhu pun tak kalah pentingnya. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 715 Tahun 2003, tiap komoditas punya persyaratan suhu yang berbeda. 1.) Daging, Ikan, Udang, berikut ...

Apa itu GMP?

Gambar
Beberapa mungkin familiar dengan 3 kata ini. Namun beberapa dari kita mungkin masih mengerutkan dahi. GMP singkatan dari Good Manufacturing Practices atau bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti Cara Berproduksi yang Baik . Istilah "Cara Berproduksi yang Baik" disini bukan perkara bagaimana menghasilkan produk yang kualitasnya ciamik dan bisa memenuhi kebutuhan pasar (misalnya, bukan bagaimana cara membuat keripik tempe yang renyah, cake yan lembut, mie basah yang kenyal, dsb.). Namun lebih kearah sistem yang dibuat untuk membuat produk (terutama pangan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan) aman dan layak dikonsumsi.  Bila teman-teman punya usaha kuliner atau usaha yang bergerak di bidang pengolahan pangan, yang sudah berjalan, ini waktunya memerhatikan aspek keamanan pangan 💆 Pada prinsipnya GMP merupakan kumpulan prosedur yang berisi pedoman untuk menghasilkan pangan yang layak dan aman dikonsumsi. GMP juga memuat persyaratan minimal dan u...