Apa Beda Susu Pasteurisasi dan Susu UHT?

Seringkali di supermarket kita temukan istilah susu pasteurisasi dan susu UHT. Secara kasat mata, kedua susu ini bisa dibedakan dari cara penyimpanannya. Susu UHT seringkali dipajang di suhu kamar sementara susu pasteurisasi biasanya diletakkan di lemari pendingin. Ternyata perbedaan keduanya didasari pada perbedaan suhu dan lamanya waktu pemanasan susu.

1. Susu Pasteurisasi
Merupakan susu cair yang diperoleh dari susu segar/susu rekombinasi/susu rekonstitusi dan dipanaskan pada suhu 62 derajat Celcius selama 30 menit atau 72 derajat Celcius selama 15 menit (kurang dari titik didih). Dalam  literatur juga diketahui kombinasi suhu dan waktu pasteurisasi yang beragam. Tujuan dari pasteurisasi susu ialah mematikan mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) dan menonaktifkan enzim. Dengan demikian susu menjadi tidak mudah busuk. Komposisi gizi dan kualitas sensoris susu pasteurisasi hampir setara dengan susu segar. Namun kekurangannya, proses pasteurisasi tidak bisa memusnahkan mikroorganisme pembusuk. Pasca pemanasan, mikroorganisme pembusuk dimungkinkan tumbuh. Untuk mengatasinya, penyimpanan susu yang telah dipasteurisasi harus di suhu dingin (maksimal 10 derajat Celcius). Waktu penyimpanannya pun dibatasi. Bakteri pembusuk dapat dinonaktifkan pada kisaran suhu 3 hingga 10 derajat Celcius.

Susu Pasteurisasi
www.diamond.co.id

2. Susu UHT (Ultra high Temperature)
Merupakan susu cair yang diperoleh dari susu segar/susu rekombinasi/susu rekonstitusi pada suhu tidak kurang dari 135 derajat Celcius selama 2 detik (diatas titik didih). Kombinasi waktu dan suhu pemanasan lainnya mungkin diterapkan. Suhu tinggi yang diterapkan bertujuan untuk memusnahkan semua mikroorganisme, baik patogen maupun pembusuk. Sementara waktu yang singkat diterapkan guna mempertahankan nilai gizi dan sensoris susu agak tak berbeda jauh dari bentuk segarnya.

Susu UHT
www.bukalapak.com

Karena alasan ini, susu UHT berbeda dengan susu pasteurisasi. Susu UHT dapat awet disimpan di suhu ruang dan tanpa tambahan bahan pengawet selama 6 hingga 10 bulan dalam kondisi kemasan tertutup. Namun ketika sudah dibuka dari kemasannya, susu UHT harus disimpan dalam suhu dingin tidak lebih dari 5 hari.

Sumber Pustaka :
1. Sabil, Syahriana, 2015. Pasteurisasi High Temperature Short Time (HTST) Susu Terhadap Listeria monocytogenes pada Penyimpanan Refrigerator. Skripsi Fakultas Pertenakan Universitas Hasanudin : Makassar. Diunduh dari website http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/13411/Syahriana%20Sabil%20_%20I111%2011%20273%20_%20Fakultas%20Peternakan%20UNHAS.pdf?sequence=1

2. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125768-S-5675-Hubungan%20antara-Literatur.pdf

3. http://e-journal.uajy.ac.id/6533/3/BL201130.pdf


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Gula Pasir Dipanaskan Berubah Menjadi Cokelat?

Mengapa Santan Pecah Ketika Dipanaskan?

Apakah Daun Pandan bisa Mengawetkan Makanan?